Teguran-Mu
Sesampainya disana Kami memarkir motor di baseman dan kami segera mencari tangga masuk ke lantai atas.Ternyata kami terjebak di satu tangga yang katanya itu tangga evakuasi. Saat masuk pintu, aku agak heran mengapa ada batu besar mengonggok di depan pintu itu? Namun rasa keherananku itu berlalu begitu saja seiring dengan langkah kakiku mengikuti suami. Sambil berlari-lari kecil dengan riang gembira kami bergenggaman tangan menaiki tangga. Setibanya ditangga terakhir, baru kami tersadar bahwa kami terjebak di lorong itu. Kami segera kembali ke pintu saat kami masuk, namun lagi-lagi pintu besi itu pun tertutup rapat tanpa gagang pintu..
Rasa cemas mulai menggelayuti perasaanku. Betapa naifnya jika hidupku akan berakhir dengan cara seperti itu.. aku segera sadar dimanapun kita berada hanya atas izin-Nyalah segalanya terjadi. Aku terus berkomat kamit melantunkan segala doa yang aku bisa. Sementara suamiku mencari berbagai cara agar kami bisa segera keluar. Suamiku teriak sekencang-kencangnya, menggedor-gedor pintu, menulis di kertas entah apa lagi sampai suamiku kecapean dan pasrah dengan nafas kami yang sudah mulai sesak.
Dan benar "berdoa, berusaha dan bertawakkal adalah kunci keberhasilan. Subahanallah, walhamdulillah wallahu akbar. Allah ada dimana-mana, Allah menyertai kami, Allah melindungi kami. Akhirnya diujung kepasrahan kami, tiba-tiba terdengar langkah kaki sambil bersiul melewati dekat pintu. Dengan penuh syukur kami segera memanggil sang penolong suruhan Allah, seorang lelaki dengan pakaian yang kotor, sepertinya dia seorang tukang yang sedang memperbaiki bagian dari bangunan ini.
Dia terheran, kok ada suara dari balik pintu. Lalu dia menghampiri pintu dan membuka pintu, pintu kehidupan yang kami cemaskan, apakah akan terlewati atau masih Allah beri kesempatan bagi kami.
Sungguh pengalaman yang harus direnungkan dan menjalani kehidupan ini dengan hal yang bermakna..
Engkau
Saat jiwa goyah
Rapuh ditempa tajamnya fitnah
Namu ada suasana terindah
Aku temukan
Saat hanya Engkau tempat bersandar
Oh.. betapa dekat terasa
Ya Allah, tetapkanlah hati hamba
Selalu terpaut pada Cinta-Mu
Cermin kehidupan
Teh..teh, cepetan tolongin Ibu jatuh pingsan, cepetan! Aduuh tunggu donk aku lari dulu!. Sahutku. Lalu dengan terburu-buru aku menghampiri dan berusaha mengumpulkan dan menyalurkan energi, namun dia tetap tidak bergeming. Akhirnya aku pun menyerah dan mencari bantuan para tetangga yang lain.. tak beberapa lama kami membagi job hingga akhirnya aku mengusulkan diri untuk mengantarnya ke RS.
Sepanjang perjalanan, aku terus berdoa untuk segera sampai ke tujuan sambil tidak lepas menatap satu tubuh yang tak berdaya melawan sakit..
di situlah aku baru di bawa pada keadaanyang sebelumnya sama sekali belum pernah mengalami.
mbalan sebuah keikhlasan
Pertama kali saya melamar pekerjaan sebagai seorang guru. saat itu saya baru saja lulus kuliah dan niat saya bulat ingin bekerja mengabdikan diri pada masyarakat.
Dengan tekad tersebut saya mencoba melamar ke Sekolah Dasar Negeri di seberang jalan tidak begitu jauh dari rumah kakak saya. Dari sejak awal kakak saya tidak setuju mengajar di
Lalu pagi-pagi sekali saya segera mencoba melamar sebagai guru di SD itu Tak di duga tepat sekali saat itu Sekolah itu membutuhkan guru yang sesuai dengan background pendidikan saya. Singkat kata, saya diterima dengan salary yang ditawarkan Rp 50 rb/bln ( saat itu thn. 2000). Saya diminta oleh Kepseknya datang pagi-pagi sebelum upacara hari Senin.
Dengan bangga saya sudah punya status pekerjaan dan selama perjalanan pulang tak henti-henti mengucap syukur serta niat bismillah semoga saya bisa mengajar dengan baik, saya berangkat dan cepat -cepat ingin segera sampai di sekolah. sesampainya di
Namun ternyata bukan hal yang saya pikirkan yang menjadi kenyataan tapi malah saya tersentak kaget dan sedih bahwa saya mesti bersabar lagi untuk mencari sekolah lain. Dan Kepsek itu berkata; Bu, mungkin tempat ibu yang sesungguhnya pantas di tempat yang lebih baik. Saya doakan semoga ibu mendapatkan tempat yang lebih baik, katanya. Kebetulan sehari setelah ibu melamar kemari, tiba-tiba dari DiKNAS menelepon bahwa akan ada guru PNS mengisi formasi itu.
Dengan hati yang hancur dan sedih saya pulang kembali ke rumah kakak. dan setiap malam saya merenung dan bersimpuh di Hamparan sajadah memohon ampun dari dosa dan mohon dimudahkan untuk mewujudkan keinginan ini.
Hari berikutnya saya mencoba bangkit melamar di tempat yang lain. Sekolah itu SD Swasta yang lumayan favorit di daerah Bekasi. Setibanya di
Kejadian berulang juga, setibanya di
Koleksiku
TW ini berada di daerah Wanayasa Subang.
Di tempat ini sudah banyak tersedia warung2 baik makanan berat maupun makanan ringan. Sayang, waktu itu qt ga sempat makan siang disini, karena semua tempat sudah dipenuhi para pencari ip.
pulang malu, tak pulang rindu
Kembali aku harus mempersiapkan diri dan perasaan gundah ini jika harus pulang kampung. Aku merasa belun sempurna sebagai seorang wanita, seorang ibu yang dapat melahirkan keturunannya.
Itulah kebanggaan dan gelar yang belum aku sandang, yang aku idam-idamkan.
Ya Allah ..
Yang Maha Mendengar, Maha Kasih dan Maha Sayang, karuniakanlah kami keturunan
Indahnya Kebersamaan
Hal yang paling membahagiakan adalah saat kami bersimpuh diharibaan-Mu Ya Allah
Temtram, damai terasa
kasih sayang tercurah.
Kurasakan aura kekuatan menyusup direlung hati
Kami berjalan bergandengan tangan menyusuri gelombang kehidupan walaupun berliku namun
terasa ringan
Kuat, tegar, nyaman, damai melangkah mantap dan sumringah menyambut hari
Oh..
Indahnya kebersamaan diharibaan-mu